Sabtu, 09 Maret 2013

Unsur seni rupa


Benda alam, karya manusia, ilmu, bahasa memiliki unsur dan bangun. Unsur-unsur yang terdapat pada pohon, ialah akar, daun, dahan, bunga, buah dan sebagainya. Semua unsur itu saling berkaitan menurut pola tertentu yang disebut pohon.
Hal ini juga terdapat pula pada karya rupa, unsur rupa yang terdapat pada suatu karya adalah garis, bidang, warna, ruang dan tekstur. Unsur-unsur ini disusun oleh seniman menurut suatu bangun (komposisi, desain) sehingga terwujudlah suatu karya.
a. Garis
Garis dalam seni rupa merupakan perpanjangan dari susunan titik-titik yang memiliki panjung namun ralatif tidak memiliki lebar. Garis memiliki posisi atau menunjukkan arah. Garis dapat berperan sebagai penghubung dua titik menjadi sumbu penyilang atau pembatas bidang. Dari perpaduan ujung garis satu ke ujung garis berikutnya akan terbentuklah sebuah bentuk. Garis yang telah mencipta bentuk dan melingkup bidang disebutkontur. Dikenali atau tidak bentuk yang dibuat dapat dilihat dari konturnya, sehingga dalam menggambar harus menggambarkan bentuknya dari sudut yang mudah dikenali dan bersifat khas.

b. Warna
Warna merupakan unsur rupa yang secara langsung dapat menyentuh perasaan. Kita dapat menangkap keindahan pada susunan warna misalnya pada sebuah lukisan abstrak.
Menurut teori Brewster, warna terdiri dari 3 kelompok, yaitu:
1. Warna Primer
Warna ini tidak dapat dibuat dengan cara mencampur warna yang sudah ada. Warna primer terdiri dari: warna merah, warna biru dan warna kuning.
2. Warna Skunder
Warna skunder dapat dibuat dengan cara mencampur dari dua warna primer dengan perbandingan yang sama, warna skunder terdiri dari: campuran warna merah dengan warna kuning menjadi oranye, warna merah dicampur dengan warna biru menjadi warna ungu dan warna kuning dicampur dengan warna biru menjadi warna hijau.
3. Warna Tersier
Warna tersier dapat dibuat dengan cara mencampur dua atau tiga atau lebih dari warna skunder, warna skunder dengan warna primer. Contoh warna tersier adalah campuran warna merah dengan warna hijau menjadi warna hitam, warna ungu dengan warna merah menjadi warna merah keunguan dan sebagainya.
c. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda, sifat permukaan benda ini juga disebut barik. Permukaan itu mungkin kasar, licin, mengkilat, kusam, berkembang-kembang, polos. Hal ini tergantung dari bahan apa benda itu dibuat. Tekstur bisa memberikan kesan berat atau ringannya suatu benda.
d. Ruang
Bagian benda yang tampak pejal (keras) disebut pukal, ruang yang kosong disebut rongga. Pukal tidak perlu benar-benar pejal, dapat pula bergeronggang (rongga). Rongga adalah ruang yang terbatas. Dalam karya rupa, ruang selalu terbatas. Kita ambil contohnya patung, pada dasarnya terdiri atas susunan pukal dan rongga. Ditempat yang terisi pukal tidak terdapat rongga, sebaliknya jika tidak ada pukal, di situ terdapat rongga sebenarnya dalam gambar itu hanya tipuan mata atau kesan saja.
e. Bidang
Bayangan terjadi karena ada pencahayaan. Cahaya dapat memberi efek gelap dan terang. Dalam seni rupa efek cahaya ini dapat memberi kesan suram atau sebaliknya terang. Bayangan dalam seni rupa kita kenal dengan bayangan diri, bayangan langkah dan bayangan cermin. Dari bayangan-bayangan ini dapat menimbulkan efek gelap dan terang.
Demikian penjelasan tentang unsur-unsur seni rupa, semoga bermanfaat bagi pembaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar