Selasa, 26 Februari 2013

Drum

Drum adalah kelompok alat musik perkusi yang terdiri dari kulit yang direntangkan dan dipukul dengan tangan atau sebuah batang. Selain kulit, drum juga digunakan dari bahan lain, misalnya plastik. Drum terdapat di seluruh dunia dan memiliki banyak jenis, misalnya kendang, timpani, Bodhrán, Ashiko, snare drum, bass drum, tom-tom, beduk, dan lain-lain.

Piano

Piano adalah alat musik yang dimainkan dengan jari-jemari tangan. Pemain piano disebut pianis.
Pada saat awal-awal diciptakan, suara piano tidak sekeras piano abad XX-an, seperti piano yang dibuat oleh Bartolomeo Cristofori (16551731) buatan 1720. Pasalnya, tegangan senar piano kala itu tidak sekuat sekarang. Kini piano itu dipajang di Metropolitan Museum of Art di New York.
Meskipun siapa penemu pertama piano, yang awalnya

Gitar

Gitar adalah sebuah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik, umumnya menggunakan jari maupun plektrum. Gitar terbentuk atas sebuah bagian tubuh pokok dengan bagian leher yang padat sebagai tempat senar yang umumnya berjumlah enam didempetkan. Gitar secara tradisional dibentuk dari berbagai jenis kayu dengan senar yang terbuat dari nilon maupun baja. Beberapa gitar modern dibuat dari material polikarbonat. Secara umum, gitar terbagi atas 2 jenis: akustik dan elektrik.
Gitar akustik, dengan bagian badannya yang berlubang (hollow body), telah digunakan selama ribuan tahun. Terdapat tiga jenis utama gitar akustik modern: gitar akustik senar-nilon, gitar akustik senar-baja, dan gitar archtop. Gitar klasik umumnya dimainkan sebagai instrumen solo menggunakan teknik fingerpicking komprehensif.
Gitar elektrik, diperkenalkan pada tahun 1930an, bergantung pada penguat yang secara elektronik mampu memanipulasi bunyi gitar. Pada permulaan penggunaannya, gitar elektrik menggunakan badan berlubang (hollow body), namun kemudian penggunaan badan padat (solid body) dirasa lebih sesuai. Gitar elektrik terkenal luas sebagai instrumen utama pada berbagai genre musik seperti blues, country, reggae, jazz, metal, rock, dan berbagai bentuk musik pop.
Sejarah

Kata ‘gitar’ atau guitar dalam bahasa Inggris, pada mulanya diambil dari nama alat musik petik kuno di wilayah Persia pada kira-kira tahun 1500 SM yang dikenal sebagai citar atau sehtar. Alat musik ini kemudian berkembang menjadi berbagai macam model gitar kuno yang dikenal dengan istilah umum tanbur. Pada tahun 300 SM Tanbur Persia dikembangkan oleh bangsa Yunani dan enam abad kemudian oleh bangsa Romawi (Bellow, 1970:54-55). Pada tahun 476M alat musik ini dibawa oleh bangsa Romawi ke Spanyol dan bertransformasi menjadi: (1) guitarra Morisca yang berfungsi sebagai pembawa melodi, dan (2) Guitarra Latina untuk memainkan akor. Tiga abad kemudian bangsa Arab membawa semacam gitar gambus dengan sebutan al ud ke Spanyol (Summerfield, 1982:12). Berdasarkan konstruksi al ud Arab dan kedua model gitar dari Romawi tersebut, bangsa Spanyol kemudian membuat alat musiknya sendiri yang disebut vihuela. Sebagai hasilnya, vihuela menjadi populer di Spanyol sementara alat-alat musik pendahulunya sedikit demi sedikit ditinggalkan. Walaupun demikian al ud dibawa orang ke negara-negara Eropa Barat dan menyaingi popularitas vihuela di Spanyol. Di Eropa al ud disambut dengan baik dan berkembang menjadi berbagai model lute Eropa hingga kira-kira akhir abad ke-17. Sementara itu vihuela berkembang terus menjadi berbagai macam gitar selama berabad-abad hingga akhirnya menjadi gitar klasik yang digunakan pada saat ini.
Keaslian gitar tidak dapat dilihat dari keantikannya. Beberapa ahli merasa alat ini berasal dari benua Afrika, dimana banyak replika modern dalam bentuk kotak bulat seperti kulit kerang dengan Gut / benang benang sutera, di banyak daerah benua itu. Ahli lain menemukan alat ini dalam bentuk kaca di relief relief batu tua di zaman Asia Tengah dan Asia Kuno. Bahan pemikiran lain juga timbul dengan ditemukannya vas vas Yunani Kuno yang bercorak. Greek Strings mungkin adalah alat pertama yang dikatagorikan sebagai gitar. Gitar modern kemungkinan berakar dari gitar Spanyol, tetapi berbagai jenis gitar seperti instrumen instrumen yang kita bisa saksikan dilukisan lukisan pada zaman Medieval dan Renaiassance yang banyak terdapat diseluruh Eropa.[1]

Secara kasar jenis gitar dapat dibagi atas gitar akustik dan gitar elektrik

Gitar Akustik

Sebuah gitar akustik.
Gitar akustik memiliki bagian badan yang berlubang (hollow body) dan dapat menghasilkan suara yang relatif cukup keras tanpa penguatan elektrik. Bunyi dari gitar akustik dihasilkan dari getaran senar yang kemudian diperkuat oleh badan gitar yang bertindak sebagai tabung resonansi.
Terdapat beberapa subkategori dari pengelompokan gitar akustik, diantaranya:
Pengelompokan gitar akustik juga memasukkan gitar akustik yang memiliki tingkatan jangkauan nada yang berbeda, seperti gitar bass akustik yang memiliki setem yang sama dengan gitar bass elektrik.

Gitar elektrik

Gitar elektrik adalah gitar yang dirancang agar bunyi yang dihasilkan dapat diperkuat secara elektrik dan jika dimainkan tanpa penguatan tersebut akan menghasilkan suara yang relatif lemah. Komponen utama pada gitar elektrik adalah pickup. Pick up Elektromagnetik menangkap dan merubah getaran senar ke dalam bentuk sinyal, yang kemudian diteruskan ke pengeras suara melelui medium kabel atau gelombang radio. Suara yang dihasilkan seringkali dimanipulasi sedemikian rupa menggunakan peralatan elektronik tambahan maupun distorsi alami dari tabung vakum di dalam pengeras suara. Terdapat dua jenis pickup magnetik, yaitu pickup kumparan tunggal (single coil) dan pickup kumparan ganda (double coil atau humbucker), dimana setiap pickup dapat diatur aktif atau pasif. Pickup pertama yang berhasil digunakan pada gitar dikembangkan oleh George Beauchamp pada 1931, diamana saat itu ia masih menggunakan badan gitar yang berlubang (hollow-body). Setelah Perang Dunia II, barulah gitar elektrik badan-padat (solid-body) dipopulerkan oleh Gibson yang bekerjasama dengan Les Paul, serta oleh Leo Fender yang bekerja secara independen.
Beberapa model gitar elektrik menggunakan pickup piezoelektrik, yang berfungsi sebagai transduser untuk menghasilkan suara yang relatif mirip dengan gitar akustik. Terdapat pula gitar yang mengkombinasikan pickup magnetik dan pickup piezoelektrik yang bernama hybrid guitars.[2]

Kontruksi Gitar

Tubuh gitar terdiri dari tiga bagian utama yaitu kepala, leher dan badan. Pada bagian kepala terdapat mesin penala dawai. Dawai gitar yang berjumlah enam utas masing-masing diikatkan pada enam buah pasak yang merupakan bagian dari mesin penala. Bagian leher terdapat di antara kepala dan badan. Bagian muka leher yang masuk hingga kira-kira seperempat papan muka dari badan gitar, merupakan papan jari yang memiliki 19 pembatas dari logam yang dikenal dengan sebutan fret. Fungsinya adalah untuk memproduksi tingkat ketinggian nada yang berbeda dengan jalan menempatkan jari-jari pada ruang-ruang di antara logam-logam fret. Bagian badan gitar berfungsi sebagai tabung resonator untuk memperbesar bunyi yang dihasilkan oleh getaran dawai. Papan muka pada badan gitar yang bahan kayunya lebih tipis dibanding papan belakang dan samping, disebut juga sebagai papan suara. Pada papan suara terdapat lobang suara untuk mengeluarkan hasil produksi bunyi. Pada dasarnya bunyi gitar dihasilkan oleh getaran dawai-dawai yang terentang di antara batang penyanggah dawai yang merupakan pembatas antara kepala dan leher (disebut nut) dengan gading pembatas (disebut bridge) pada pangkal pengikat dawai di atas papan suara (disebut base).

Aksesoris gitar

Walaupun gitar sudah dapat dimainkan tanpa alat-alat berikut, namun penggunaan berbagai aksesoris dapat dipakai untuk mempermudah dalam memegang dan memainkan gitar.

Strap gitar

Strap gitar digunakan untuk menggantung gitar melalui bahu. Strap berbetuk secarik kain dengan penebalan kulit sintetis di kedua ujungnya, dimana panjangnya dapat diatur untuk menyesuaikan posisi favorit dari
Gitar memiliki beragam jenis perlengkapan untuk memasangkan strap. Perlengkapan paling umum adalah menggunakan pin strap, yang berupa silinder logam yang ditancapkan ke gitar menggunakan sekrup. Secara umum, dua buah pin strap selalu terdapat pada semua gitar elektrik dan banyak gitar akustik. Pin strap oleh sebagian orang lalu diganti dengan strap berpengunci (strap locks) yang dapat menghubungkan gitar dan strap dengan lebih aman.
Pin strap bawah biasanya terletak di bagian dasar badan gitar. Sedangkan pin strap atas umumnya terletak di sekitar ujung atas dari badan gitar, dengan posisi tepatnya yang berbeda-beda. Posisi paling umum adalah di lengkungan badan atas gitar, di ujung dari upper horn ataupun di sambungan leher gitar (heel). Beberapa gitar elektrik, terutama gitar dengan bentuk badan yang aneh, memiliki pin strap yang dipasang di bagian belakang badan gitar, baik salah satu pin maupun keduanya. Terdapat pula pin starp atas yang dipasang di bagian kepala gitar.
Beberapa gitar akustik hanya memilik satu pin strap, yaitu di dasar badan gitar. Untuk itu ujung strap lainnya harus diikatkan ke kepala gitar. Namun, beberapa gitar akustik dibuat tanpa pin strap sama sekali.

Plektrum

Beragam contoh plektrum
Plektrum adalah sepotong kecil material keras yang umumnya dipegang dengan jempol dan telunjuk dan digunakan untuk memetik dan membunyikan senar. Plektrum secara umum lebih sering digunakan untuk permainan gitar elektrik. Walaupun bahan utama pembuat plektrum adalah plastik, terdapat pula plektrum dari bahan lain, seperti tulang, kayu, logam, ataupun tempurung kura-kura. Tempurung kura-kura adalah bahan yang paling sering digunakan pada era awal pembuatan plektrum. Tetapi seiring dengan kura-kura yang terancam punah dan menjadi hewan dilindungi, tempurung kura-kura tidak lagi digunakan sebagai bahan pembuat plektrum.
Bentuk dan ukuran plektrum sangatlah beragam. Ukuran plektrum bervariasi mulai dari plektrum kecil untuk jazz hingga plektrum besar untuk bass. Ketebalan plektrum juga memengaruhi penggunaannya. Plektrum yang lebih tipis (antara 0,2 sampai 0,5 mm) biasanya digunakan untuk permainan rhythm, sedangkan plektrum yang lebih tebal (antara 0,7 hingga 1,5+ mm) biasanya digunakan untuk permainan melodi.
Suara gitar khas ala Billy Gibbons disebut-sebut dikarenakan ia menggunakan koin Amerika atau koin Meksiko sebagai plektrum. Hal serupa terjadi pada Brian May yang menggunakan koin Inggris sebagai plektrum. Lain halnya dengan David Persons yang dikenal menggunakan plektrum dari kartu kredit usang yang dipotong dengan ukuran yang tepat.

Tala / Sêtém

Gitar adalah sebuah instrumen transposing, dimana suara titinadanya satu oktaf lebih rendah dari yang tertulis pada skor/lembaran musiknya.
Berbagai variasi setem dapat saja digunakan, tergantung dari pemainnya. Setem yang paling umum digunakan — yang dikenal sebagai "Standard Tuning" — menggunakan senar yang disetem dari E rendah ke E tinggi, dengan melintasi rentang dua oktaf (EADGBe). Jika keenam senar dibunyikan secara terbuka (open string) maka akan menghasilkan chord Em7/add11.
Titinadanya adalah sebagai berikut:
Senar Notasi ilmiah Notasi Helmholtz Frekuensi
pertama E4 e' 329,63 Hz
kedua B3 b 246,94 Hz
ketiga G3 g 196,00 Hz
keempat D3 d 146,83 Hz
kelima A2 A 110 Hz
keenam E2 E 82,41 Hz
Tabel berikut menunjukkan titinada yang dilintasi keenam senar pada setem standart, dari fret nol (nut) hingga fret dua belas.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
E F F G A A B B C C D E E
B C C D E E F F G A A B B
G A A B B C C D E E F F G
D E E F F G A A B B C C D
A B B C C D E E F F G A A
E F F G A A B B C C D E E
Gitar yang menggunakan setem standart dapat dengan mudah untuk disetem, dengan fakta bahwa nada pada fret kelima sama dengan nada pada senar terbuka (open string) sebelumnya; sebagai contoh, nada pada fret kelima pada senar keenam memiliki nada yang sama dengan senar terbuka kelima. Pengecualian pada hal ini terjadi antara senar kedua dan ketiga, dimana nada fret keempat pada senar ketigalah yang sama dengan senar terbuka kedua.
Setem standart telah banyak berkembang untuk menyediakan keselarasan antara pemosisian jari yang sederhana untuk chord umum dan kemampuan untuk memainkan scale umum dengan pergerakan jari seminimal mungkin. Uniknya, setem gitar memiliki pola pengulangan, dimana hal ini mempermudah dalam memainkan scale umum. Terdapat pula variasi dan pengembangan terhadap setem alternatif. Setem alternatif digunakan untuk dua alasan utama: kemudahan dalam bermain dan variasi nada yang dapat dihasilkan.
Banyak gitaris yang menggunakan sebuah variasi setem yang ditemukan berabad lalu, dimana senar terrendah 'diturunkan' satu nada penuh (whole tone). Dikenal sebagai setem "Drop-D" dimana urutan titinada senar terbukanya dari rendah ke tinggi adalah DAdgbe. Hal ini memungkinkan permainan bass dominan dan tonic senar terbuka dalam kunci D dan D-minor. Hal tersebut juga mempermudah dalam memainkan powerchords. Eddie Van Halen seringkali menggunakan sebuah alat yang ia patenkan yang bernama "D Tuna". Alat tersebut berupa tuas kecil yang terhubung ke fine tuner senar keenam pada tremolo Floyd Rose miliknya, yang membuatnya dapat menurunkan nada senar tersebut dari E ke D dengan mudah. Pada era modern, banyak grup rock kontemporer yang melakukan perubahan setem senar dengan penurunan beberapa semi-nada, menghasilkan setem "Drop-C" atau "Drop-B" sebagai contohnya. Bagaimanapun penggunaan istilah ini kurang konsisten. Terminologi "drop-D" selain digunakan untuk menggambarkan "drop-D" yang sebenarnya (dimana senar terakhir diturunkan 1 nada), istilah tersebut terkadang juga salah digunakan untuk menggambarkan setem "Standart" berbasis D yang sebenarnya dinamakan "D-Standard" (DGcfad').
Seperti halnya dengan instrumen berdawai lainnya, dimungkinkan menggunakan sejumlah besar scordatura pada gitar. Bentuk umum scordatura termasuk menurunkan setem senar ke-3 menjadi F untuk meniru setem standart dari lute, terutama ketika memainkan lagu-lagu opera renaissance yang sebenarnya ditulis untuk lute.

Nada Dasar

NADA DASAR | TANGGA NADA

Nada dasar adalah nada pertama yang dijadikan sebagai dasar dalam menentukan susunan nada dalam sebuah tangga nada. dalam teknik vokal nada dasar ini penting sekali artinya  untuk mengukur kemampuan atau jangkauan penyanyi dalam membawakan sebuah lagu. 
Untuk menuliskan nada dasar dalam balok not adalah dengan mencantumkan tanda kromatik yang dituliskan disebelah kanan atau sebelah tanda kunci. letak tanda kunci dalam paranada tergantung dari letak nada-nada yang akan diberikan tanda ini. tanda kromatik yang berfungsi sebagai petunjuk nada dasar seperti ini disebut kromatik diatonis. pemakaian tanda kromatik yang berfungsi sebagai petunjuk nada dasar berlaku untuk semua tingkatan not senama pada seluruh bagian paranada, kecuali ada perubahan nada dasar. dalam pembicaraan selanjutnya kita akan mencontohkan pemakaian ketiga jenis nada dasar tersebut dalam tangga nada mayor dan tangga nada minor (minor-asli). Tangga Nada Natural : C-D-E-F-G-A-B-C.
Berdasarkan jenisnya tangga nada dasar dibagi menjadi tiga, yaitu : Natural, Kres dan Mol.

NADA DASAR | TANGGA NADA

NADA DASAR NATURAL
Nada dasar natural adalah nada dasar yang dalam menentukan susunan nada dalam sebuah tangga nada tanpa harus menaikkan atau menurunkan jarak antar-nadanya. Nada dasar natural dalam tangga nada mayor sering di istilahkan dengan nada dasar C=Do sedangkan untuk minor adalah A=La.
C=Do : C-D-E-F-G-A-B-C'
A=La : A-B-C-D-E-F-G-A

NADA DASAR KRES
Nada dasar Kres adalah nada dasar yang dalam menentukan susunan nada dalam sebuah tangga nada terdapat nada yang dinaikkan 1/2. hal ini disebabkan karena adanya penyesuaian jarak antar-nada dalam menyusun tangga nada tersebut.
untuk menyusun tangga nada mayor dengan mengunakan nada dasar kres didasarkan pada nada tingkat V atau not 5 (Sol), yang terdapat dalam tangga nada sebelumnya Sedangkan untuk tangga nada minor didasarkan pada nada tingkat III atau not 3 (Mi) yang terdapat dalam tangga nada sebelumnya.
Untuk menentukan jenis nada-nadanya digunakan rumus satu-satu-setengah-satu-satu-satu-setengah.
Yaitu : G ke A =1, A ke B = 1, B ke C = 1/2, C ke D = 1, D ke E = 1, E ke F# = 1, dan F# ke G = 1/2.
Tangga nada 1# : G-A-B-C-D-E-F#-G
Sehingga bila diteruskan menjadi :
Tangga nada 2# : D-E-F#-G-A-B-C#-D
Tangga nada 3# : A-B-C#-D-E-F#-G#-A
Tangga nada 4# : E-F#-G#-A-B-C#-D#-E
Tangga nada 5# : B-C#-D#-E-F#-G#-A#-B
Tangga nada 6# : F#-G#-A#-B-C#-D#-E#-F#
Tangga nada 7# : C#-D#-E#-F#-G#-A#-B#-C#
Berakhir sampai 7#, karena semua nadanya sudah diudah jadi #, sebenarnya memang harus tetap dilanjutin tapi nantinya akan merepotkan karena bakal terjadi dobel kres (##).

NADA DASAR MOL 
Nada Dasar mol adalah nada dasar yang dalam menentukan susunan nada dalam sebuah tangga nada yang diturunkan 1/2 nada. Hal ini disebabkan karena adanya penyesuaian jarak antar nada dalam menyusun tangga nada tersebut.
Untuk menyusun tangga nada mayor dengan menggunakan nada dasar mol didasarkan pada nada tingkat IV atau not 4 (Fa) yang terdapat dalam tangga nada sebelumnya. sedangkan untuk tangga nada minor didasarkan pada nada tingkat Ii atau not 2 (Re) yang terdapat dalam tangga nada sebelumnya.
Sedangkan untuk tangga nada mol rumusnya nada dasar diambil dari nada keempat tangga nada sebelumnya, dan rumus urutannya seperti di atas juga satu-satu-setengah-satu-satu-satu-setengah.
Tangga nada 1b : F-G-A-Bb-C-D-E-F
Sehingga bila diteruskan menjadi :
Tangga nada 2b : Bb-C-D-Eb-F-G-A-Bb
Tangga nada 3b : Eb-F-G-Ab-Bb-C-D-Eb
Tangga nada 4b : Ab-Bb-C-Db-Eb-F-G-Ab
Tangga nada 5b : Db-Eb-F-Gb-Ab-Bb-C-Db
Tangga nada 6b : Gb-Ab-Bb-Cb-Db-Eb-F-Gb
Tangga nada 7b : Cb-Db-Eb-Fb-Gb-Ab-Bb-Cb
Sama seperti diatas yaitu berakhir sampai 7b, karena semua nadanya sudah diudah jadi b, sebenarnya memang harus tetap dilanjutin tapi nantinya akan merepotkan karena bakal terjadi dobel mol (bb).

Tangga Nada

Tangga nada adalah urutan beberapa nada didalam satu oktaf. Tangga nada memiliki macam bentuk,,,seperti dibawah ini..
1.Tangga Nada Pentatonis


    Pentatonik  itu berasal dari kata penta(5) dan tonic(nada). Tangga nada pentatonik ini dibentuk dengan mengurangkan nada ke-4 dan ke-7 dari struktur oktaf 8 nada. Pentatonik sebenarnya kebanyakan digunakan untuk musik modern maupun tradisional di berbagai negara di dunia ini, seperti Cina, Jepang, dan Indonesia. Di Indonesia, tangga nada pentatonik biasanya terdapat pada alat musik gamelan Jawa, angklung , kolintang, dan sasando. Khusus pada musik gamelan (Jawa) terdapat dua macam tangga nada pentatonik tersebut dinamakan titi laras slendro dan titi laras pelog.
contoh jenis tangga nada pentatonic
1. Pentatonis Barat C-D#-F-G-A# , C-D#-F-F#-G-A#-B-C
2. Pentatonis Cina  C#-D#-F#-G#-A#
3. Pentatonis Indonesia C-E-F-G-B-C,  C-D-E-G-A-C dan sebagainya..
Kalau ingin mendengar seperti apa tangga nada pentatonik, coba deh, bunyikan saja alat musik yang tadi sudah saya sebutkan. Ok?



2. Tangga Nada Diatonis
Mengenal tangga nada diatonis -- intermediate. Tangga nada diatonis merupakan suatu hal fundamental dalam western music, mulai dari musik klasik hingga heavy metal memakai tangga nada diatonis. Tangga nada diatonis didefinisikan sebagai 7 buah not yang terdiri dari 5 buah not berjarak penuh (whole step) dan 2 buah not berjarak setengah (half step/semitone) sumber definisi: wikipedia.

Bila
W: Whole Step (jarak penuh)
H: Half Step (jarak setengah)
Maka pola tangga nada diatonis menjadi:
W-W-H-W-W-W-H
bila ditulis dengan solmisasi: do-re-mi-fa-sol-la-si-do
dengan C sebagai tonic (nada dasar C=1) dan ditulis dengan not huruf, maka pola diatonis C mayor menjadi
C D E F G A B C
Pola ini berulang di tiap oktaf(deretan 8 buah not)

Tangga nada diatonis diklasifikasi pada mayor dan minor
Piano adalah contoh alat musik yang menerapkan tangga nada diatonis. Pada Gitar, tangga nada diatonis tidak mudah dilihat seperti pada piano. Ini hanya bahasan sekilas masalah tangga nada diatonis, akan kita bahas lebih lanjut.

 3. Tangga Nada Arabic
ARABIAN SCALE (SOLFEGIO) - TANGGA NADA ARAB
Tangga Nada Padang Pasir atau Arabian Scale (Solfegio), adalah tangga nada yang unik. Disini perminannya cukup simpel artinya tidak terlalu rumit, pengiring pun cukup memakai dua Chord, tetapi dipakai bukan pada nada dasar. Misalnya, Nada Dasar C (Do) pada A-Minor (La) pengiring menggunakan chord E dan F saja dan endingnya adalah A-Minor. Scale yang digunakan berpatokan pada “Tangga Nada Minor Harmoni” seperti yang telah disampaikan pada Blog sebelumnya. 

Kita lihat nada berikut :

Nada Dasar C = Do, nada minor A = La
La-Si-Do-Re-Mi-Fa-Sel-La           (Nada Sol jadi Sel)
Atau :
A - B - C - D - E - F - G# - A       (Nada G jadi Gis)
Pada Nada Arabian :
La-Si-Do-Ri-Mi-Fa-Sel-La            (Nada Sol jadi Sel dan Re jadi Ri)
Atau :
A - B - C - D# - E - F - G# - A     (Nada G jadi Gis dan D jadi Dis)
Ciri Khas pada Nada Arabian / Solfegio adalah : 

Nada Re menjadi Nada Ri  serta  Nada Sol Menjadi Nada Sel

terima kasih,,mungkin ada penambahan tulisan blog ini,,,di tunggu ya,,